Mencermati Penulisan Kata Depan di dan Awalan di-

 



Mencermati Penulisan Kata Depan "di" dan Awalan "di-"

Assalamualaikum.

Hai-

Jumpa lagi di celotehnisa.comKali ini saya mengajak kalian mencermati perbedaan penulisan kata depan “di” dan awalan “di-“. Sebenarnya ini adalah salah satu pengetahuan dasar yang harus kita kuasai dalam keterampilan menulis. Materi ini pun sudah diajarkan sejak kita masih berada di sekolah dasar. Namun, mungkin karena kita kurang mengasah kepekaan dan kemahiran dalam menulis, kadang kita masih sering lupa untuk membedakan penulisan antara kata depan dan awalan tersebut. Oleh karena itu, saya mencoba membagikan cara mudah membedakan penulisan antara kata depan “di” dan awalan “di-“.

1.        Kata depan “di”

Kata depan atau preposisi adalah kata yang berfungsi sebagai penunjuk tempat atau waktu. Penulisan “di” pada kata depan harus dipisah dengan kata setelahnya.

Contoh:

a.    Di meja (menunjukkan tempat, yaitu meja)

b.    Di hati (menunjukkan tempat, yaitu hati)

c.    Di langit (menunjukan tempat, yaitu langit)

d.    Di siang hari (menunjukkan waktu, yaitu siang hari)

e.    Di masa ini (menunjukkan waktu, yaitu masa ini)

2.        Awalan “di-“

Awalan adalah sebuah imbuhan yang ditambahkan pada awal sebuah kata dasar. Sebagai imbuhan yang ditambahkan pada kata dasar, maka sifatnya terikat sehingga penulisannya harus selalu digabung dengan kata dasar yang diikutinya. Awalan “di-“ berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif.

Contoh:

a.       Dimakan (sebagai awalan dari kata dasar makan)

b.      Dilihat (sebagai awalan dari kata dasar lihat)

c.       Ditiru (sebagai awalan dari kata dasar tiru)

Sebagai tambahan, cara mudah untuk membedakan antara kata depan dan awalan adalah dengan mengganti awalan "me-" pada kata "di". Jika kata tersebut dapat diganti dengan awalan "me-" (berubah menjadi kata kerja aktif) maka kata tersebut penulisannya digabung, Namun, jika "di" diganti dengan awalan "me-" dan kata yang dihasilkan janggal maka penulisan "di" harus dipisah dengan kata yang menyertainya karena kata "di" tersebut memiliki fungsi sebagai kata depan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

  1. Di meja  diganti menggunakan awalan “me-“ menjadi memeja (janggal, berarti termasuk kata depan, dan penulisan yang benar dipisah).
  2. Dimakan diganti menggunakan awalan “me-“ menjadi memakan (berubah menjadi kata kerja aktif, penulisan yang benar adalah tetap digabung.
Bagaimana? Tidak sulit bukan untuk membedakannya? Secara cepat, jika penggunaan “di” tersebut dapat diganti dengan awalan “me-“ maka dapat dipastikan bahwa penulisannya harus digabung. Sebaliknya, jika penggunaan “di” tersebut tidak dapat diganti dengan awalan “me” menjadi janggal) maka dapat dipastikan bahwa penulisannya harus dipisah karena merupakan kata depan.

Perhatikan lagi contoh pemisahan dan penggabungan “di” berikut.
  1. Dipukul (benar, karena dapat diganti menjadi memukul dan kata dasar “pukul” tidak menunjukkan tempat atau waktu).
  2. Di pukul (salah, karena dapat diganti menjadi memukul dan kata dasar “pukul” tidak menunjukkan tempat atau waktu).
  3. Di dapur (benar, karena tidak dapat diganti menggunakan awalan “me-“ dan kata dapur menunjukkan tempat).
  4. Didapur (salah, karena tidak dapat diganti menggunakan awalan “me-“ dan kata dapur menunjukkan tempat).
Semoga membantu 😊

Baca Juga
Posting Komentar