Jika Ingin Menjadi Lebih Baik, Kurangi yang Buruk

Asssalamualaikum,

Hai -

Celotehnisa.com | Jika Ingin Menjadi Lebih Baik, Kurangi yang Buruk -Kalimat pada judul tersebut merupakan prinsip sederhana yang dapat membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan. Baik dalam pekerjaan, hubungan, kesehatan, atau hobi, kita dapat meningkatkan kualitas diri dengan mengurangi hal-hal yang dapat merugikan atau menghambat kita.

Namun, bagaimana cara mengetahui apa yang buruk bagi kita? Bagaimana cara menguranginya tanpa merasa kehilangan atau bersalah? Bagaimana cara mempertahankan motivasi dan komitmen untuk menjadi lebih baik? Di artikel ini, saya akan membahas beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jika Ingin Menjadi Lebih Baik, Kurangi yang Buruk



Mengidentifikasi Apa yang Buruk Bagi Kita

Langkah pertama adalah mengidentifikasi apa yang buruk bagi kita. Hal ini dapat dilakukan dengan cara introspeksi, mencatat, atau meminta masukan dari orang lain. Introspeksi adalah proses mengevaluasi diri sendiri secara jujur dan objektif. Kita dapat bertanya pada diri sendiri, apa saja kebiasaan, sikap, atau perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain? Apa saja hal-hal yang membuat kita stres, tidak bahagia, atau tidak produktif? Apa saja hal-hal yang menghalangi kita untuk mencapai tujuan atau impian kita?

Mencatat adalah cara lain untuk mengidentifikasi apa yang buruk bagi kita. Kita dapat membuat daftar hal-hal yang ingin kita kurangi atau hilangkan dari kehidupan kita. Misalnya, merokok, minum alkohol, makan junk food, menunda-nunda pekerjaan, berdebat di media sosial, dan sebagainya. Kita dapat menuliskan alasan mengapa hal-hal tersebut buruk bagi kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, keuangan, hubungan, atau karier kita.

Meminta masukan dari orang lain adalah cara lain untuk mengidentifikasi apa yang buruk bagi kita. Kita dapat meminta pendapat dari orang-orang yang peduli dan menghormati kita, seperti keluarga, teman, pasangan, mentor, atau atasan. Kita dapat bertanya pada mereka, apa saja hal-hal yang menurut mereka perlu kita perbaiki atau ubah? Apa saja hal-hal yang membuat mereka khawatir atau tidak nyaman dengan kita? Apa saja hal-hal yang mereka harapkan dari kita?

Mengurangi Apa yang Buruk Bagi Kita

Langkah kedua adalah mengurangi apa yang buruk bagi kita. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat rencana, menetapkan target, mencari dukungan, atau memberi reward. Membuat rencana adalah proses menentukan langkah-langkah konkret dan spesifik untuk mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja yang akan kita lakukan untuk mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik. Misalnya, jika ingin berhenti merokok, kita dapat menuliskan bahwa kita akan menghindari tempat-tempat yang memicu keinginan merokok, menggunakan produk pengganti nikotin, atau berkonsultasi dengan dokter.

Menetapkan target adalah proses menentukan batas waktu dan ukuran kemajuan untuk mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan kapan dan berapa banyak kita ingin mengurangi hal-hal tersebut. Misalnya, jika ingin berhenti minum alkohol, kita dapat menuliskan bahwa kita akan mengurangi konsumsi alkohol menjadi satu gelas per minggu dalam satu bulan.

Mencari dukungan adalah proses mencari bantuan dan dorongan dari orang lain untuk mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat berbagi rencana dan target kita dengan orang-orang yang peduli dan mendukung kita. Kita dapat meminta mereka untuk memberi saran, motivasi, pengawasan, atau pertanggungjawaban kepada kita. Misalnya, jika ingin berhenti makan junk food, kita dapat meminta teman atau pasangan untuk memasak makanan sehat bersama-sama atau mengingatkan kita untuk tidak memesan makanan cepat saji.

Memberi reward adalah proses memberi hadiah atau penghargaan kepada diri sendiri untuk mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja yang akan kita berikan kepada diri sendiri sebagai bentuk apresiasi atau penghiburan. Misalnya, jika ingin berhenti menunda-nunda pekerjaan, kita dapat menuliskan bahwa kita akan membeli buku atau mainan favorit kita setelah menyelesaikan tugas atau proyek.

Mempertahankan Motivasi dan Komitmen

Langkah ketiga adalah mempertahankan motivasi dan komitmen untuk menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengingat tujuan, mengukur kemajuan, merayakan pencapaian, atau menghadapi tantangan. Mengingat tujuan adalah proses mengingatkan diri sendiri mengapa kita ingin mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja manfaat atau dampak positif yang akan kita dapatkan jika kita berhasil mengurangi hal-hal tersebut. Misalnya, jika ingin berhenti berdebat di media sosial, kita dapat menuliskan bahwa kita akan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk hal-hal yang lebih penting atau bermanfaat.

Mengukur kemajuan adalah proses mengevaluasi seberapa jauh kita telah mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja bukti atau indikator yang menunjukkan bahwa kita telah membuat perubahan atau perbaikan. Misalnya, jika ingin berhenti merokok, kita dapat menuliskan berapa banyak rokok yang telah kita hemat, berapa banyak uang yang telah kita tabung, atau berapa banyak perbaikan yang telah kita rasakan pada kesehatan kita.

Merayakan pencapaian adalah proses mengakui dan mengapresiasi usaha dan hasil yang telah kita capai dalam mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja hal-hal yang membuat kita bangga atau senang dengan diri sendiri. Misalnya, jika ingin berhenti minum alkohol, kita dapat menuliskan bahwa kita telah berhasil menolak tawaran minum dari teman-teman, bahwa kita telah mendapat pujian dari keluarga atau pasangan, atau bahwa kita telah merasa lebih tenang dan bahagia.

Menghadapi tantangan adalah proses mengatasi dan belajar dari kesulitan atau hambatan yang mungkin kita hadapi dalam mengurangi hal-hal yang buruk bagi kita. Kita dapat menuliskan apa saja masalah atau rintangan yang mungkin kita temui, bagaimana cara mengatasinya, atau apa yang bisa kita pelajari darinya. Misalnya, jika ingin berhenti makan junk food, kita dapat menuliskan bahwa kita mungkin akan merasa lapar atau ngidam di antara jam makan, bahwa kita mungkin akan tergoda oleh iklan atau promosi makanan cepat saji, atau bahwa kita mungkin akan mendapat protes atau ejekan dari teman-teman. Kita dapat menuliskan bahwa kita akan membawa bekal makanan sehat dari rumah, bahwa kita akan menghindari melihat atau mendengar iklan makanan cepat saji, atau bahwa kita akan menjelaskan alasan dan tujuan kita kepada teman-teman.

Demikianlah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menjadi lebih baik dengan mengurangi yang buruk. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberi inspirasi bagi Anda yang ingin meningkatkan kualitas diri dan kehidupan Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!😊

Baca Juga
Posting Komentar