Aksi Nyata Modul 1.1; Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Sekolah
Assalamualaikum.
Hai -
Celotehnisa.com | Aksi Nyata Modul 1.1; Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Sekolah - Selama mengikuti Modul 1.1, saya menyadari bahwa bukan hanya mengajarkan konsep-konsep akademis saja yang penting, tetapi juga tentang pentingnya membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Mengikuti jejak pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya berusaha menciptakan suasana belajar yang mendukung dan menyenangkan.
Celotehnisa.com - Aksi Nyata Modul 1.1; Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Sekolah |
Aksi Nyata Modul 1.1; Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Sekolah
Perasaan Selama Melakukan Perubahan di Kelas
Selama mengikuti Modul 1.1, saya semakin terdorong untuk memperluas peran saya dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Saya menyadari pentingnya tidak hanya mengajarkan konsep-konsep akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang diperlukan peserta didik untuk berhasil dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk mengajarkan mereka bagaimana cara berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, dan mengatasi tantangan dengan percaya diri.
Proses refleksi ini membantu saya untuk lebih peka terhadap kebutuhan individual peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan mereka secara holistik. Dengan mengubah fokus pengajaran yang lebih berpihak kepada peserta didik, saya yakin bahwa saya dapat memberikan dampak yang lebih positif dan berkelanjutan dalam perkembangan akademis, emosional, dan sosial mereka. Pendidikan yang mengutamakan peserta didik bukan hanya memberikan mereka pengetahuan, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan nilai-nilai yang mereka perlukan untuk menjadi individu yang berdaya dan sukses dalam masa depan.
Ide atau Gagasan yang Timbul Sepanjang Proses Perubahan
Pendidikan merupakan dinamika yang terus berubah, di mana setiap pendidik diharapkan untuk terus beradaptasi dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif. Pengalaman pribadi saya dalam mengeksplorasi dan menerapkan perubahan dalam pendidikan telah membuka pintu untuk berbagai ide dan gagasan yang mengarah pada pembelajaran yang lebih berpihak kepada peserta didik.
1. Menggunakan Metode dan Model Pembelajaran yang Bervariatif
Salah satu ide yang muncul sepanjang perubahan ini adalah pentingnya menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariatif. Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dan sebagai pendidik, saya menyadari bahwa menggunakan pendekatan yang beragam dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar mereka secara lebih efektif. Saya mulai mengintegrasikan metode seperti diskusi kelompok, model pembelajaran berbasis masalah, simulasi, dan pembelajaran berbasis proyek ke dalam rencana pembelajaran saya. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan seperti kerjasama tim, pemecahan masalah, dan komunikasi.
2. Mengubah Cara Pandang dari Berorientasi pada Nilai menjadi Berorientasi pada Proses
Selama proses perubahan ini, saya juga mengalami pergeseran dalam cara pandang terhadap penilaian peserta didik. Awalnya, saya cenderung terlalu berfokus pada pencapaian nilai akademis mereka. Namun, dengan memperdalam pengetahuan saya, saya menyadari bahwa lebih penting untuk berorientasi pada proses belajar peserta didik. Peserta didik harus diberikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan, eksplorasi, dan pengalaman mereka sendiri. Oleh karena itu, saya mulai lebih menekankan pentingnya memberikan umpan balik yang konstruktif, menekankan perkembangan pribadi mereka, dan mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri.
3. Merancang Pembelajaran Kontekstual yang Berpihak pada Anak
Gagasan lain yang muncul adalah pentingnya merancang pembelajaran yang kontekstual dan relevan bagi peserta didik. Peserta didik lebih cenderung belajar dengan lebih baik ketika mereka melihat hubungan langsung antara apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari mereka. Saya mulai mengintegrasikan konteks lokal, masalah-masalah global, dan situasi kehidupan nyata ke dalam pembelajaran saya. Misalnya, dengan mengajukan studi kasus yang relevan dengan lingkungan mereka, peserta didik dapat lebih mudah memahami penerapan konsep-konsep teoritis dalam situasi praktis.
4. Berkolaborasi dengan Rekan Guru dan Semua Elemen Sekolah untuk Hasil Belajar yang Optimal
Terakhir, kolaborasi dengan rekan guru dan semua elemen sekolah menjadi kunci untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Saya belajar bahwa kerja sama tim antar-guru, dukungan dari staf sekolah lainnya, dan melibatkan orang tua dalam proses pendidikan dapat signifikan meningkatkan lingkungan belajar. Melalui diskusi, pertukaran ide, dan kerjasama dalam merancang kurikulum dan evaluasi pembelajaran, kami dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan holistik peserta didik.
Dengan menerapkan ide-ide ini, saya tidak hanya berusaha untuk meningkatkan prestasi akademis peserta didik, tetapi juga untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan kepribadian yang mereka butuhkan untuk sukses dalam kehidupan. Pendidikan yang berfokus kepada peserta didik bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berdaya. Dengan terus menggali dan menerapkan ide-ide inovatif ini, saya yakin bahwa saya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi setiap peserta didik yang saya ajar.
Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik
Selama perjalanan saya sebagai seorang pendidik, saya telah mengumpulkan berbagai pengalaman berharga yang mengubah pandangan saya terhadap proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa setiap peserta didik membawa potensi yang unik, dan peran saya sebagai guru adalah untuk menggali dan menguatkan potensi tersebut. Dalam upaya untuk meningkatkan praktik pembelajaran saya, ada beberapa catatan praktik baik yang telah saya terapkan:
1. Mengakui Kekuatan Kodrat Peserta Didik
Saya mulai mengakui bahwa setiap peserta didik telah dilengkapi dengan kekuatan kodratnya sendiri. Peran saya bukan hanya memberikan informasi, tetapi lebih kepada membantu mereka menemukan dan mengembangkan kekuatan alamiah mereka. Saya berusaha untuk mendorong peserta didik untuk mengidentifikasi minat, bakat, dan potensi mereka sendiri, sehingga mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar dengan lebih baik.
2. Memberikan Ruang dan Peran yang Lebih Besar kepada Murid
Transformasi utama dalam pendekatan pengajaran saya adalah beralih ke pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik bukan lagi hanya penerima informasi, tetapi mereka aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Saya memberikan lebih banyak ruang kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam diskusi, mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri, dan belajar dari pengalaman langsung. Dengan memberikan peserta didik peran yang lebih besar dalam pembelajaran, mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis dan berpikir mandiri dengan lebih efektif.
3. Melakukan Refleksi Setelah Setiap Pembelajaran
Setiap kali saya menyelesaikan suatu sesi pembelajaran, saya melakukan refleksi mendalam. Saya mengevaluasi bagaimana proses pembelajaran berlangsung, apa yang berhasil dengan baik, dan di mana ada ruang untuk perbaikan. Refleksi ini membantu saya untuk terus meningkatkan praktik pengajaran saya, serta memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi strategi yang efektif dan mengoreksi pendekatan yang kurang berhasil.
Dengan menerapkan catatan praktik baik ini, saya merasa lebih siap dan termotivasi untuk menghadapi tantangan baru dalam pendidikan. Saya percaya bahwa dengan terus beradaptasi dan mengembangkan pendekatan yang berpusat kepada peserta didik, saya dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak bagi setiap peserta didik yang saya ajar.
Foto Bercerita dari Seluruh Rangkaian Pelaksanaan Aksi Saya
oleh FITHRATUN NISA
Testimoni dari Rekan Sejawat dan Peserta Didik
Guru : Kusmiati, S.Pd.
"Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan profesionalisme Ibu Nisa dalam mengajar. Beliau selalu menampilkan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami materi Bahasa Indonesia. Selain itu, Ibu Nisa juga sangat peduli dengan perkembangan akademis dan karakter siswa. Kerja sama dengan beliau sangat menyenangkan dan inspiratif."
Peserta didik : Levina Febbyola (Kelas IX)
"Bu Nisa adalah guru yang sangat baik dan sabar. Pelajaran Bahasa Indonesia yang dulu saya anggap sulit, sekarang menjadi lebih mudah dan menyenangkan berkat cara mengajar Bu Nisa yang kreatif dan jelas. Bu Nisa juga selalu mendukung dan memberi motivasi kepada kami untuk terus belajar dan berprestasi. Terima kasih, Bu Nisa!"
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua rekan sejawat serta seluruh siswa-siswi SMP Negeri 7 Muara Uya atas bantuan dan kerjasama selama pelaksanaan aksi nyata. Perjalanan ini tidak hanya mengubah cara saya mengajar, tetapi juga memperkuat keyakinan saya akan pentingnya pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan refleksi dan pembaruan terus-menerus, saya yakin bahwa saya dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi para peserta didik yang saya ajar.
Guru Penggerak! Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan!
Semoga bermanfaat😊