Puisi; Ternyata Kamu

 Assalamualaikum,

Hai,

Celotehnisa.com | Puisi; Ternyata Kamu - Pernahkah kamu melihat seseorang yang diam-diam menanggung dunia di pundaknya, tapi masih bisa tersenyum seolah segalanya baik-baik saja? Iya, dia. Orang yang langkahnya mungkin sedikit goyah, tapi tak pernah benar-benar jatuh. Yang hatinya pernah retak, tapi tetap berani mencintai hidup.

Kalau hidup ini pertandingan, dia sudah seperti petarung yang habis dihajar ronde demi ronde, tapi tetap berdiri dengan napas tersengal dan mata penuh nyala. Kadang aku pikir, apa dia punya stok cadangan hati? Karena setiap kali luka datang, dia tak memilih menyerah—dia memilih tumbuh.

Dan aku? Aku hanya seseorang di barisan penonton, yang diam-diam mengagumi ketegarannya. Yang ingin berteriak, "Hei, kamu luar biasa!" tapi malah memilih berbisik dalam doa. Karena bagiku, melihatnya bahagia adalah hadiah yang tak perlu dibungkus dengan pengakuan.

Puisi ini untuk dia. Untuk seseorang yang mungkin tak tahu betapa kuatnya dia, tapi aku tahu. Aku melihatnya. Dan semoga, lewat kata-kata ini, dia juga bisa melihat dirinya sendiri—bukan sebagai seseorang yang pernah terluka, tapi sebagai cahaya yang tak pernah padam.

Celotehnisa.com - Puisi; Ternyata Kamu
Celotehnisa.com - Puisi; Ternyata Kamu

Puisi; Ternyata Kamu

Ternyata Kamu

Aku melihatmu, dalam diam yang tak kau sadari,
menatap jejak langkah yang kau pahat di tanah sunyi,
betapa badai pernah mencabik malam,
tapi kau tetap menjahit fajar di ujung luka.

Kupikir kau akan luruh bersama duka,
kupikir angin akan menggugurkanmu tanpa sisa,
tapi nyatanya, kau menjelma senja yang tabah,
merangkul gelap tanpa kehilangan cahaya.

Aku mengagumi caramu menyimpan perih,
mengubah luka menjadi nyanyian sunyi,
betapa kau tak sekadar bertahan,
tapi tumbuh, menjulang, melawan runtuh.

Ternyata kau sekuat itu, ya,
seperti embun yang tak gentar mencumbu pagi,
seperti laut yang menari meski dipeluk badai,
seperti doa yang tak lelah mengetuk langit.

Dan meski kau tak tahu,
ada hati yang selalu menggenggam namamu dalam sunyi,
mendoakan bahagiamu tanpa meminta apa-apa,
cukup melihatmu tetap bercahaya.

Terima kasih😊

Baca Juga
Posting Komentar