Apa Itu Onomatope?

ssalamualaikum,

Hai,

Celotehnisa.com | Apa Itu Onomatope? -Dalam dunia bahasa, ada begitu banyak cara untuk menyampaikan makna, suasana, bahkan emosi. Salah satu bentuk keunikan bahasa yang sering kita temui, tetapi mungkin belum banyak disadari, adalah onomatope. Kata ini terdengar asing, tetapi sebenarnya sangat akrab di kehidupan sehari-hari, terutama saat membaca komik, mendengar cerita, atau menonton film.


Apa Itu Onomatope?

Onomatope (onomatopoeia) adalah kata yang dibentuk untuk menirukan bunyi atau suara dari suatu objek, makhluk hidup, atau peristiwa. Kata-kata ini berfungsi sebagai representasi suara dalam bentuk tulisan.

Contoh:

  • “tik-tok” → suara jam

  • “meong” → suara kucing

  • “cesss” → suara air panas dituangkan

  • “bruk!” → suara benda jatuh

Dengan onomatope, pembaca tidak hanya memahami teks, tapi juga bisa “mendengar” suasana yang sedang digambarkan.

Uniknya, onomatope tidak hanya muncul sebagai tiruan suara belaka. Dalam praktiknya, onomatope bisa digunakan dalam berbagai bentuk jenis kata, tergantung dari konteks kalimatnya. Mari kita bahas satu per satu.

1. Kata Benda (Nomina)

Onomatope bisa digunakan sebagai kata benda yang mewakili suatu bunyi atau kejadian.

Contoh:

  • Tiba-tiba terdengar ledakan duar dari arah belakang rumah.
    → “duar” di sini berperan sebagai kata benda yang menunjukkan suara.

  • Suara kriuk kerupuk itu bikin lapar.
    → “kriuk” menjadi bagian dari kata benda.

2. Kata Kerja (Verba)

Beberapa onomatope bisa berupa kata kerja.

Contoh:

  • Setiap kali sendok mendenting di gelas, kenangan masa kecil di rumah nenek kembali terbayang.
    → dari suara “ting”.

  • Anjing itu terus menggonggong sepanjang malam.
    → berasal dari onomatope “guk-guk”.

  • Air panas itu mendesis ketika disiram ke atas wajan.
    → dari suara “cesss”.

3. Kata Sifat (Adjektiva)

Onomatope juga bisa menjadi penunjuk sifat atau keadaan.

Contoh:

  • Suara tawa itu terdengar cekikikan di ujung lorong.
    → menggambarkan sifat atau jenis tawa.

  • Langkahnya terdengar gemeretak di lantai kayu tua.
    → memberi kesan bagaimana bunyinya, tapi juga memperkuat deskripsi suasana.

4. Kata Keterangan (Adverbia)

Kadang, onomatope digunakan untuk menerangkan cara suatu peristiwa terjadi, dan ini menjadikannya mirip dengan kata keterangan.

Contoh:

  • Angin berhembus perlahan... whuusshh....
    → Menirukan bunyi angin yang lewat dengan pelan dan lembut, biasanya dalam suasana sepi, tenang, atau mendalam.

  • "Motor tua itu melaju bret-bret-bret, lalu tiba-tiba mati di tengah jalan."
    bret-bret-bret memberi gambaran cara bergerak yang tidak mulus.

Fungsi Onomatope dalam Bahasa

  1. Menghidupkan cerita
    Kata-kata ini memberikan efek dramatik dan membuat pembaca seperti “masuk” ke dalam suasana.

  2. Membantu visualisasi
    Kita jadi lebih mudah membayangkan kejadian hanya dengan membaca bunyinya.

  3. Memperkaya variasi kata
    Onomatope bisa memperkaya jenis kata dalam teks, membuat tulisan lebih menarik.

Onomatope bukan sekadar bunyi-bunyian lucu dalam komik atau cerita anak. Onomatope merupakan bagian dari kekayaan bahasa yang bisa berubah bentuk menjadi kata benda, kerja, sifat, hingga keterangan. Mengetahui dan menggunakan onomatope secara tepat dapat membuat tulisan menjadi lebih ekspresif, hidup, dan menyenangkan untuk dibaca.

Semoga bermanfaat😊

Baca Juga
Posting Komentar