Saat Allah Mengambil, Ia Sebenarnya Sedang Memberi
Assalamualaikum,
Hai,
Celotehnisa.com | Saat Allah Mengambil, Ia Sebenarnya Sedang Memberi - Aku pernah berada di titik paling gelap dalam hidupku. Saat itu, rasanya semua yang aku harapkan justru menghilang satu per satu. Allah mengambil beberapa hal yang sangat aku sayangi, hal-hal yang dulu aku anggap sebagai “alasanku bertahan.” Saat semuanya diambil, aku merasa kosong. Jatuh. Terpuruk. Seperti tak punya daya.
Saat Allah Mengambil, Ia Sebenarnya Sedang Memberi
Ada saatnya aku hanya bisa menatap langit malam dalam diam, sambil menangis dalam hati. “Kenapa semuanya seperti ini, Ya Allah? Kenapa semuanya terasa hancur di waktu yang bersamaan?”
Tapi perlahan, tanpa aku sadari, Allah justru mulai mengisi kekosongan itu dengan hal-hal yang tak pernah aku duga. Di saat yang sama ketika aku merasa sendirian, Allah mengirimkan orang-orang baik yang hadir tanpa aku minta. Di tengah kehilangan, Allah memberiku ketenangan yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Di balik rasa sakit, ada pelukan hangat dari-Nya yang datang dalam bentuk yang begitu lembut dan nyata.
Waktu itu aku belum sadar. Aku terlalu larut dalam rasa sedih. Tapi kini, ketika aku melihat ke belakang, aku akhirnya mengerti:
Allah mengambil sesuatu bukan untuk menghukummu, tapi untuk menyelamatkanmu.
Allah tahu apa yang kamu butuhkan, bukan hanya apa yang kamu inginkan. Kadang, kita mencintai sesuatu yang justru membahayakan jiwa kita. Kadang, kita mempertahankan hal-hal yang sebetulnya sedang menarik kita menjauh dari cahaya. Dan karena itulah, dengan penuh kasih sayang, Allah mengambilnya. Walau menyakitkan di awal, tapi ternyata itulah bentuk cinta-Nya yang paling dalam.
"Fa inna ma’al ‘usri yusraa. Inna ma’al ‘usri yusraa."
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Ayat ini bukan hanya indah, tapi benar-benar nyata. Allah tidak bilang “setelah kesulitan ada kemudahan”, tapi “bersama kesulitan ada kemudahan.” Artinya, bahkan di saat kamu merasa di titik nol sekalipun, kemudahan itu sebenarnya sudah hadir, hanya saja kita sering terlambat menyadarinya.
Aku pribadi merasakannya dengan sangat nyata. Saat aku kehilangan satu, Allah mengganti dengan lima. Saat aku merasa runtuh, Allah membangunkan aku dengan kekuatan baru yang tak pernah aku tahu aku punya. Saat aku merasa sendiri, Allah mendekatkanku pada orang-orang yang benar-benar bisa mengerti dan mendukung.
Dan di balik semua itu, aku belajar satu hal besar: ternyata, ketika Allah mengambil… Ia sebenarnya sedang memberi.
Semangat😊